Hubungan saya dan suami bukan sekedar hubungan sepasang suami dan istri. Tetapi hubungan kami terkadang seperti teman, tempat diskusi dan tempat curhat. Mungkin karena usia kami tidak terpaut jauh, sehingga ketika sedang ngobrol ini itu. Bahasa kami jadi lebih santai. Meski panggilan “Abah” dan “Mama”, tetap menjadi sebutan saat kami bicara.
Ada kejadian unik sebenarnya. Jika ditilik kronologisnya, lebih banyak saya yang curhat ke suami. Tentang kerjaan, tentang klien-klien saya, dan sesekali saya meminta saran tentang tulisan-tulisan saya. Kadang-kadang ingin bisa sebaliknya, saya yang jadi tempat curhat suami. Tetapi saya tahu, suami adalah tipe tertutup dan tidak mau membebani saya dengan masalahnya. Selain itu suami menyadari, sekali ia cerita saya sudah bisa menduga inti masalahnya dimana. Mungkin karena pekerjaan saya yang selalu mendengarkan curahan hati klien-klien. Sehingga saya bisa lebih peka kalau suami memang merahasiakan sesuatu dari saya tentang masalahnya.