BLW (introduction)

20.12




BLW?
mungkin ini yang menjadi pertanyaan para pembaca pertama kali.
Apa itu BLW? Singkatan dari apa? Cara kerjanya seperti apa?
Hal yang sama juga saya alami duluuuu banget, sama deh pokoknya sama yang saya tulis di atas. Apaan sih BLW itu? nerapinnya gimana, trus kalau udah dijalani, indikator berhasil dan gagalnya apa? --> tambah penasaran kan BLW itu apaan. Intinya banyak pertanyaan yang saya ajukan pada diri sendiri waktu pertama kali denger istilah BLW.


BLW atau singkatan dari Baby Led Weaning, sebenarnya istilah baru bagi kalangan emak-emak baru seperti saya (2 tahun lalu). Ini adalah salah satu metode pemberian MPASI atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu, yang bisa diberikan pada bayi setelah bayi-nya berusia 6 bulan (setelah ASI Ekslusif)

Metodenya gimana? Apa bedanya dengan MPASI yang udah ada selama ini, etc... mengenalkan makanan pada bayi dengan cara diolah menjadi pure atau bubur atau apapun istilahnya yang intinya DIHALUSKAN, supaya baby jadi mudah mengunyah. Lalu bagaimana cara pemberiannya pada bayi? (banyak banget pertanyaannya)

BLW sendiri saya ketahui dari grup di Facebook, waktu itu iseng-iseng aja searching panduan MPASI buat Yuki putri pertama saya, and then... ketemu deh Grup BLW. Sebelum memulai tentu sebagai ibu yang ingin memberikan semua yang terbaik buat putrinya, maka saya harus cari tahu dulu informasi sebanyak-banyaknya tentang BLW. Positif dan negatifnya metode ini jika dibandingkan dengan metode lain. Gak mau dong, Yuki jadi bahan uji coba rasa ingin tahu saya saja.

Berbekal internet lancar (karena tinggal di Jepang), googling deh semua informasi. Melihat diskusi ibu-ibu baru di grup BLW dan di grup tetangga. Trus... baca-baca artikel tentang BLW yang dikutip langsung dari bukunya. (cari yang gretongan --> karena gak bisa beli bukunya di Jepang).
Makaaaaaaaaaaaa... saya memutuskan menggunakan metode BLW untuk Yuki sebagai salah satu proses pengenalan makanan padat untuknya.

Dan inilah review saya tentang alasan kenapa saya memilih BLW (dengan melihat base on theory 5 alasan memilih BLW yang ada di buku aslinya).
BLW atau metode membiarkan baby makan sendiri sejak awal MPASI (6 bulan), kedengerannya susah-susah gampang. Bayi 6 bulan kok disuruh makan sendiri, emang dia bisa megangnya, emang dia bisa ngunyahnya. emang dia bisa nelennya, apa gak tersedak langsung makanan padat. (ini beberapa pertanyaan umum yang diajukan hampir semua ibu baru yang akan memulai proses MPASI).
tapi kalau liat sisi positifnya --> kayaknya seru deh liat anak bisa makan sendiri dari kecil, kayaknya mandiri banget (dan ini adalah harapan saya sebelum memulai BLW)

Yup...alasan pertama, saya melihat bayi akan mandiri sejak dini, bukan dipaksa menjadi mandiri, tetapi sebagai orang tua saya melatih sedini mungkin agar ia jadi mandiri. Tidak dipaksakan, tetapi melalui proses, yaitu pembelajaran terus menerus, tidak ada benar dan salah. Intinya tidak saklek Yuki harus makan sendiri terus, semua sangat tergantung dari kondisi anak. Jika Yuki belum mampu, yah tidak dipaksa harus bisa, tetapi setidaknya saya pernah mencobanya.

Alasan kedua, basicly karena saya dari psikologi dan sering sekali menjumpai anak-anak yang sulit sekali mengkoordinasikan antara visual dan motorik. Tentunya setelah punya anak, harapan saya anak-anak saya pun tidak mengalami kendala itu. Dan dengan metode BLW, membiarkan anak makan sendiri. Itu sama saja melatih koordinasi mata dan tangan sejak dini, yaitu melalui proses makan sendiri. 

Alasan ketiga, dengan mengunyah (meski belum punya gigi), maka otot-otot di dalam mulut dilatih untuk bergerak. Guna melatih dan merangsang pertumbuhan gigi dan kemampuan berbahasa. Gak perlu teether untuk melatih gusi anak, apalagi bahannya teether dari karet. Lebih baik kasih makanan seperti buah-buahan. Bener kan...

Alasan keempat, banyak yang takut BB anak turun karena gak ada gizi yang masuk, terus di pup nya, bakal tidak tercerna dengan baik. Karena makanan yang diberikan langsung makanan padat. Kalau saya pribadi, BB anak naik turun bukan masalah utama, yang penting anak saya sehat, gak sakit, tetap ceria, dan masih mau ASI. Jadi kalau masih gak mau makan, yah gak papa.

Alasan kelima, orangtua adalah model atau guru pertama anak. Jadi kalau mau anaknya doyan makan, orangtua harus mencontohkan juga. Dan gak boleh pantang sama makanan tertentu, jadi ikan, daging, ayam, seafood, sayur, buah, susu, cemilan, apapun deh harus doyan. Dan BLW menurut saya, menciptakan keharmonisan juga lho. Karena suami, saya dan Yuki jadi makan bertiga di meja.

Nah... bu ibu... ini dulu pengantar dari saya tentang BLW. Deg-degan juga waktu memulai di awal, kira-kira Yuki bisa tidak memegang, mengkoordinasikan mata, tangan dan mulut, mengunyah, dsb. Tapi segala sesuatunya kita gak akan tahu kalau tidak melalui proses belajar.

Happy BLW Mom...








You Might Also Like

2 komentar

  1. Saya baru tau nih soal BLW, hehe..kudet yak :p
    Btw salam kenal mak :)

    BalasHapus
  2. Wah sama...baru denger BLW.
    Btw, untuk BLW di usia pas 6 bulan itu bisa seperti buah pepaya gitu mak?

    BalasHapus

Quote

Quote

Quote

Quote

Follower