Sahabat, kakak dan guru ketika bicara tentang diriku

09.28

Mba Inni, diriku, dan Mba Yuni



Punya sahabat yang bener-bener bisa ada dikala senang dan susah itu memang langka. Saat ketemu terkadang ada saja permasalahan yang muncul. Ketika berjauhan pun tak ada rasa rindu. Tapi ketika kita mendapatkan orang yang bukan saja menjadi sahabat, tetapi juga kakak dan guru. Alangkah bahagianya ketika itu berada pada diri satu orang. Saat dekat saling memotivasi, saat jauh saling merindukan.

Inilah hubungan yang terjalin antara saya dengan Tri Wahyuni, saya memanggilnya mba Yuni atau mba Yayuk. Dari seorang Tri Wahyuni saya belajar banyak hal, yang rasanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Waktu masih berdekatan kami selalu SMS an dan telpon-telponan. Trus janjian di mall buat makan siang bareng. Tetapi sejak saya berada di Jepang, kami bisa ngobrol di Whatsapp sampai pagi. Ada saja yang diceritakan, mulai dari haha hihi, sampai nangis bareng.


Suamipun juga tidak pernah protes jika ia tahu saya sedang asyik ber chit-chat ria dengan mba Yuni (asalkan anak-anak sudah tidur), yah hubungan kami dekat secara batin meski raga kami kini berjauhan.

Dan kini seseorang yang sangat saya kagumi ini, menuliskan tentang diri saya. Yang sampai sekarang, saya belum sempat menuliskan semua hal baik tentang dirinya. Terim kasih mba ku sayang, tulisanmu tentang diriku jadi kado terindah di Ramadhan tahun ini.

Penasaran dengan tulisan mba Yuni, ini dia link blognya

You Might Also Like

0 komentar

Quote

Quote

Quote

Quote

Follower