Compost Art (for the 1st time)

16.12



Indonesia insipirasiku hari ini adalah sampah dapur sisa memasak setiap hari. Sejak tahun 2013 yang lalu, saya melihat di wall FB salah satu teman, yang membuat lukisan dengan berbahan dasar sampah dapur.
Awalnya saya tidak tahu seni apa itu, tetapi kemudian saya coba cari informasi, dan akhirnya saya menemukan beberapa orang-orang yang juga senang membuat lukisan dari sampah dapur. Berkat hasil browsing sana-sini, dan melihat hasil karya setiap orang. Saya baru tahu kalau lukisan-lukisan itu bernama Compost Art.



Jadi semua bahan dasarnya adalah sampah dapur atau kebun yang digunakan terlebih dahulu untuk membuat lukisan Compost Art, sebelum diolah menjadi pupuk kompos.
Akhirnya saya pun berkenalan dengan foundernya Compost Art dan orang-orang yang terlibat, secara gak sadar ada keinginan untuk mencoba dan ikut memanfaatkan sisa-sisa sampah memasak menjadi sebuah karya seni.

Awal saya mencoba, jujur saya mengaku seni ini susah banget. Tetapi jika kita kembalikan esensi dari seni itu apa, maka tak ada yang benar dan salah dalam sebuah karya seni. Yang ada adalah ide dan ide kreatif untuk menghasilkan sebuah karya, mau itu bagus atau jelek. Seni tetaplah buah pikiran dan ide kreatif dari pembuatnya.

Sejak itu pula saya jadi rajin mengumpulkan sisa-sisa sampah memasak, bisa kulit bawang, buah-buahan, sisa-sisa sayuran, dedaunan di taman, dll. Ketika bahan apa aja ada, maka secara otomatis imajinasi saya bermain. 

Itulah salah satu alasan kenapa saya mencintai seni ini, bahannya mudah saya peroleh setiap hari. Dan yang paling menyenangkan lagi, hasil seni dari sampah ini hanya didokumentasikan lewat foto. Tidak boleh diawetkan, karena harus kembali lagi ke alam.


(sumber gambar : http://www.linkedin.com)

You Might Also Like

0 komentar

Quote

Quote

Quote

Quote

Follower